1. Tradisi Jumat Berkah Al Zaytun- Dari Tumpeng, Kaze, Hingga Pusat Kajian Peradaban

​Tradisi “Jumat Berkah” Al Zaytun: Dari Tumpeng, Kaze, Hingga Pusat Kajian Peradaban

https://pkbmal-zaytun.sch.id, Indonesia – Seusai Shalat Jumat, bagi para pengurus dan Pengawas Lembaga Kesejahteraan Masjid (LKM) Masjid Rahmatan Lil Alamin Al Zaytun, menjadi momen penting. Momentum itu, menjadi sebuah tradisi sebagai sarana pengambilan keputusan dan pengembangan wawasan: Forum Musyawarah Bada Jumat 10/10/25.

​Secara konsisten, forum ini telah menjadi sarana diskusi mendalam, musyawarah, dan pengambilan keputusan penting. Pesertanya merupakan personal inti penggerak pembangunan dan pendidikan Al Zaytun, mulai dari pengurus dan pengawas LKM MRLA, para pimpinan unit pendidikan, pembangunan, pertanian, koordinator wali santri, hingga tokoh lingkungan. Mereka berkumpul, bukan hanya sebagai pemangku kepentingan, tapi sebagai satu keluarga besar peradaban.

Begitu usai shalat dan dzikir Jumat, para peserta segera memasuki Ruang Khas Masjid Rahmatan Lil Alamin. Tradisi diawali makan siang bersama. Awalnya, hidangan utamanya adalah nasi tumpeng, simbol rasa syukur dan kebersamaan. Kini, hidangan berganti menjadi Kaze—sebuah variasi yang tetap kental dengan nuansa kekeluargaan. Dari acara makan bersama inilah, suasana dialogis dan cair tercipta, mengantarkan para peserta ke sesi musyawarah yang serius.

​Jantung Pengambilan Keputusan dan Respon Terkini

​Setelah santap siang, diskusi dan musyawarah segera dimulai. Agenda utama berpusat pada program-program Al Zaytun, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Banyak keputusan krusial dan penting lahir di momen ini.

​Setiap hasil musyawarah dicatat dalam notulensi yang rapi dan ditandatangani oleh seluruh peserta. Dokumen ini bukanlah sekadar formalitas, melainkan dokumen rujukan fundamental dalam menjalankan setiap program, memastikan bahwa setiap langkah didukung oleh konsensus bersama.

​Lebih dari sekadar forum musyawarah, momen bada Jumat juga digunakan untuk diskusi terbuka yang responsif terhadap berbagai perkembangan terkini. Mulai dari informasi internal, perkembangan di berbagai daerah, hingga isu-isu nasional, semuanya menjadi bahan perbincangan yang kaya. Forum ini bertransformasi menjadi sebuah pusat informasi dan analisis kritis yang hidup.

Baca Juga :  Kesan dan pesan warga belajar PKBM Al Zaytun paket C

​Mengkaji Peradaban Bersama Sang Profesor

Pada hari Ahad, ​Forum ini semakin inspiratif ketika berlanjut dengan sesi pendalaman materi, selesai kuliah umum yang disampaikan oleh Narasumber Profesor dari berbagai bidang.

​Selepas pemaparan narasumber, setiap peserta diwajibkan untuk menyampaikan pendapatnya mengenai materi yang baru saja didapat. Ini adalah momen penting yang menuntut setiap peserta untuk berpikir kritis dan menyampaikan pandangan mereka secara lugas.

​Selanjutnya, Syaykh menyimpulkan seluruh diskusi, kemudian membahas materi dari perspektif lain, seringkali dari sudut pandang yang lebih luas dan visioner. Ruang Khas Masjid Rahmatan Lil Alamin, dengan demikian, benar-benar menjadi sebuah pusat kajian peradaban manusia, tempat ilmu, kearifan, dan pengambilan keputusan berpadu.

​Tradisi Bada Jumat ini membuktikan bahwa musyawarah, kekeluargaan, dan kajian mendalam adalah tiga pilar utama yang terus menggerakkan roda kemajuan di Al Zaytun, menjadikannya lembaga yang konsisten, adaptif, dan selalu terinspirasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Releated

1.Filsafat Pendidikan Kontemporer Al Zaytun- Menjemput Kemajuan

Filsafat Pendidikan Kontemporer Al Zaytun: Menjemput Kemajuan

Oleh Ali Aminulloh pkbmal-zaytun.sch.id – ​Suasana khidmat menyelimuti sesi ke-16 Pelatihan Pelaku Didik di Al Zaytun. Acara ini diikuti oleh lebih dari 2.400 peserta, dari berbagai elemen pendidikan di Al – Zaytun. Di hadapan para peserta, Syaykh Al – Zaytun, A.S. Panji Gumilang, S.Sos. MP., menyampaikan sebuah gagasan besar yang mengalir jernih, menginspirasi. Bukan sekadar […]